Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Novel Cowok Idola Bagian 1 Vol 2

 COWOK IDOLA

Bagian 1 Vol 2


Setelah Mondi pergi, semua mata beralih pada Ricky. Dan cowok bertubuh atletis itu membalas tatapan mata teman-temannya dengan lagak pede.

“yaa, aku paham dengan apa yang ada di dalam benak kalian semua. Memang aku sengaja tidak memberitahukan apa yang sedang kita alami. Aku menyuruhnya menghadap Bu Findra untuk memberinya pelajaran. Supaya dia kapok datang terlambat ke sekolah…”

“Tapi, Rick, kalau sekarang Mondi menghadap Bu Findra bisa-bisa Bu Findra menganggap Mondilah yang menaruh permen karet di kursi guru,” cetus Noval, cewek yang sejak kelas satu selalu sekelas dengan Mondi.

“Aku ‘kan sudah bilang kalau Mondi sudah waktunya diberi pelajaran meskipun yaah terpaksa aku harus mengorbankan dirinya,” tanggap Ricky dengan suara yang makin merendah. “Aku tidak punya pilihan, karena taka da yang berani mengaku,” katanya lagi dengan hati kesal.

“Bukan aku yang menaruh permen karet di kursinya Bu Findra, Rick!” seru si Oto, siswa yang ber-merek trouble maker, alias sang pencipta masalah.

“Aku juga nggak, Rick! Aku berani sumpah biar mati disambar geledek,” cetus Wage, sohib Oto.

“Kalau bukan si Oto atau si Wage, masa sih kalian mencurigai aku? Ya, aku memang suka jahil, tapi hanya sebatas pada kalian, tidak mungkin aku berani menjahili Bu Findra,” keluh Buyung ketika beberapa pasang mata cewek melirikinya.

“Ah, tak usalah beralasan macam-macam. Yang berbuat jahil itu memang pengecut. Dan si pengecut akan berhutang nyawa sama Mondi kalau Mondi kena skorsing. Aku juga terpaksa mengorbankan Mondi untuk kepentingan kita semua, dua bulan lagi kita kan mau ujian, kalau Bu Findra ngadat tetap tak mau mengajar sebelum ada yang mengaku, bisa-bisa kita semua terancam tidak lulus. Jadi, aku terpaksa benar mengorbankan Mondi!” ucap Ricky memaparkan alasannya.

Semuanya terdiam menyayangkan Mondi yang dikorbankan demi kepentingan mereka. Tak ada yang menentang keputusan Ricky karena memang alasan ketua kelas mereka amatlah masuk akal.

Suasana kelas menjadi tenang. Mereka menunggu apa yang terjadi selanjutnya. Berbagai spekulasi memenuhi benak mereka. Ulah iseng mereka, dari yang mulai menggaruki pantat sampai mengorek lubang hidung pun dengan sendirinya terhentikan. Mereka jadi asyik membayangkan apa yang akan terjadi nantinya.

Kemungkinan besar Bu Findra memang dapat salah mengartikan pemunculan Mondi dan langsung menghukumnya. Sementara Mondi yang tidak tahu menahu kejadian sebenarnya pastilang mengira skorsing yang dijatuhkan padanya diakibatkan keterlambatannya masuk kelas.

Ah, kasihan Mondi. Mereka hanya mampu mengasihani Mondi yang terpaksa mereka korbankan. Mereka jadi mulai memikirkan Mondi, cowok yang agak pendiam dan bergaya kalem itu. Mereka mengenalnya sebagai siswa yang tidak terlalu menonjol baik dari segi penampilan maupun dari segi kemampuan akademiknya.

Ya, dilihat dari hasil ulangannya yang rata-rata bernilai delapan, maka bolehlah dibilang kalau otaknya lumayanlah encernya. Namun dibandingkan dengan teman-temannya yang hasil ulangannya sering kali diatas angka delapan maka prestasi Mondi terhitung biasa saja. Apalagi ia bersekolah di sekolah unggulan dengan para siswanya yang rata-rata berotak jenius dan tak ada yang berotak udang.

Bayangkan saja, Cipto yang juara kelas mereka nyaris hamper selalu sepuluh nilai ulangannya. Paling sesekali saja dia dapat nilai Sembilan atau Sembilan setengah. Jadi, otak yang paling encer ya Cipto lah, disamping nama-nama lainnya, misalnya Marsya yang jagoan Matematika atau ifa yang kampium dalam kimia.

Mondi juga bukan cowok popular dengan ketrampilan eskulnya dibidang kesenian seperti Iwan yang pernah ikut Indonesia Idol sampai babak penyisihan. Atau Oskar yang pernah diutus sekolah untuk ikutan Olimpiade Fisika di Beijing dan meraih juara harapan ketiga. Dibandingkan dengan prestasi atau kepopuleran semua teman-teman cowoknya memang Mondi tidak ada apa-apanya.

Lantas seseorang yang berkadar biasa saja dan tidak ada apa-apanya itu mendadak jadi kambing hitam. Maka situasi tersebut bisalah diibaratkan sudah jatuh ketimpa tangga dan sudah ketimpa tangga bukannya klenger eh malahan mati. Hitung punya hitung penderitaan si korban kok bukan saja dobel tapi malah tripel.




1 komentar untuk "Novel Cowok Idola Bagian 1 Vol 2"